Hotel dan Homestay di Mandalika Penuh, Penonton MotoGP Disediakan Rusunawa, Tarifnya?

INDOZONE.ID – MotoGP Mandalika akan digelar pada 18-20 Maret 2022. Bagi para penggemar yang berasal dari luar daerah dan ingin menonton langsung di lokasi, penginapan merupakan salah satu hal yang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari.

Berdasarkan informasi teranyar, lodge-hotel berbintang dan homestay di kawasan Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, kini telah penuh.

Lalu, bagaimana dengan penonton yang sudah terlanjur memesan tiket tapi belum mendapatkan kamar untuk menginap?

Tenang. Kamu bisa menginap di lodge-resort yang sedikit jauh dari lokasi Mandalika, seperti di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur dan tiga Gili di Lombok.

Ist
Pengendara motor melintas di depan rumah warga yang disewakan di depan lintasan Sirkuit Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (28/1/2022). (ANTARA/Ahmad Subaidi)

Menurut Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, jumlah kamar resort, homestay dan camping ground mencapai 24.768 kamar. Sejauh ini, kata dia, baru 35 persen yang terisi.

“Memang untuk hotel bintang dan homestay di Mandalika sudah whole. Tapi di luar itu, seperti di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur dan tiga Gili di Lombok Utara belum penuh,” kata Yusron, Rabu (16/2/2022) seperti dilansir Antara.

Jumlah tersebut belum termasuk rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan resort terapung yang sedang disiapkan oleh PT Pelni, yang jumlahnya mencapai 3.000 kamar dan perahu-perahu pinisi untuk mengisi kekurangan 100 ribu penonton.

“Sekarang okupansi kamar kita itu baru 35 persen dari jumlah 24.768 kamar. Artinya masih banyak kamar yang belum terisi,” kata Hadi.

Disediakan Rusunawa

ist
Salah satu aset rusunawa di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang akan diserahkan oleh Kementerian PUPR. (ANTARA/Nirkomala)

Terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) NTB Jamaluddin mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan rusunawa sebanyak 52 unit dengan 54 blok.

“Satu tempat itu ada dua kamar dengan dua tempat tidur,” ujarnya.

Rusunawa tersebut tersebar di sejumlah wilayah NTB, baik di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok, mulai dari Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa.

“Saat ini kita lagi inventarisir. Karena jumlah rusunawa ini banyak tersebar, seperti di Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur, Kampus Al Azhar, dan Bintaro di Kota Mataram,” terang Jamaluddin.

Menurut Jamaluddin, penggunaan Rusunawa ini untuk mensiasati kekurangan kamar hotel pada saat berlangsungnya MotoGP mengingat jumlah penonton sesuai keputusan pemerintah mencapai 100 ribu orang.

Hal ini juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR yang memberi izin untuk pemanfaatan rusunawa tersebut.

“Jadi kita siapkan ini untuk Rusunawa yang belum ada penghuninya. Kalau sudah ada ya mereka tetap tinggal disitu,” terang Jamaluddin.

Untuk pengelolaan rusunawa tersebut, kata Jamaluddin, diserahkan sepenuhnya kepada pengelola, termasuk soal harga sewa.

“Terkait harga sewa ini tidak akan berbeda dengan tarif homestay atau resort kelas melati. Sewanya Rp250 ribu sampai Rp300 ribu, tapi belum diputuskan. Namun harga ini tergantung dengan fasilitas yang disediakan. Misalnya kamar dengan fasilitas AC tidak mungkin sama dengan yang menggunakan kipas angin,” jelasnya.

Sementara itu, terkait penjualan atau promosi rusunawa ini, dilakukan Dinas Pariwisata dengan melibatkan biro-biro perjalanan wisata sebagai pemasaran. Harapannya, rusunawa ini bisa terjual untuk penonton MotoGP.

“Jadi penonton ini jadi punya banyak pilihan untuk tempat menginap tidak mesti harus di resort,” imbuh Jamaluddin.

Artikel Menarik Lainnya: